Translate

Sabtu, 13 Februari 2016

WORDS.

akhirnya ada satu kisah lagi yang menghampiri, kisah baru yang tidak tertebak sekalipun. bersama kenangan baru yang tidak terduga, bersama orang - orang tak terduga pula.


"jika ada ungkapan cinta tanpa kata cinta, apa yang kamu ucapkan?"
"..... (diam)."
"..... (hening)."
"..... ( menarik nafas)" dan " ..... INDAHNYA." sambil menatap keindahan di hadapannya. 

kali ini aku rasa bukan sekedar cinta saja, lebih dari itu, ada kasih sayang yang menemani, ada kekecewaan yang berdiri di sisi, ada rindu yang tertanam di sela-selanya, ada kemarahan yang kadang mengintip keluar dari balik cela cahaya. tapi itu rasa. ketika semuanya terkombinasi dengan kata Indah di setiap momennya.

" jangan pernah bermain main denganku." dengan menunduk lalu menghela nafas
"siapa? aku?" katanya dengan santai. masih tetap innocent.
"siapa lagi?" -dasar laki-laki, kapan kamu peka?. (dengan wajah terangkat menatapnya.)
".... saat aku bemain-main aku tidak pernah main-main, apa lagi tentang ini." ucapnya dengan senyum yang selalu bisa menenangkan.

seringkali, kata-kata tak mampu mengungkapkan apa yang sedang ada di dalam fikiran. bukan sekali dua kali, tetapi berkali-kali yang datang di tiap tiap keadaan yang tidak tertebak.
mengalah juga bukan karena hanya terdesak, tapi karena tidak punya pilihan lain selain itu. tidak ada jalan lain, yang ada hanya memilih untuk menerimanya. apapun itu. meski terlihat terpaksa , pada akhirnya akan ada jawaban yang lebih dari itu. atau mungkin, bukan karena terpaksa seperti itu, bukan karena hanya itu pilihannya, tapi karena kita memilih untuk melakukannya dan
menerima dengan lapang dada, menerima dengan ikhlash, menerima dengan tulus. ketulusan yang menjadi puncak dari segalanya, penerimaan dan pemberian yang menjadi satu. 

"satu kata yang membuatmu berfikir hidup itu menyenangkan, apapun yang terjadi. apa itu?" dia bertanya dengan kornea yang berbinar, dari kelopak mata indah itu.
"satu kata ya?" (diam.)
".. hm?" (menunggu)
"... TULUS." katanya dengan senyum yang selalu merindukan, senyum yang semanis madu itu kataku.
- dan senyuman kita, berjalan bersama- 

(^_^) :-) :-D

*hanya ingin menari dengan jemari.
NaJWa ZeeD.


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar