Translate

Rabu, 27 Januari 2016

dedicate for you.

selamat malam..
udara yang dingin ini menemani sedari kemarin
memang bukan hal yang baru untuk sebuah desa di lereng pegunungan, yah meski suhunya sekarang benar benar lebih dingin lagi. :) .
Ada yang sedang berputar putar di fikiranku. tentang banyak hal sampai aku sendiri.Pun enggak tau apa yang jadi fokus utamanya.
tapi aku ingin menulis, bercerita mungkin, sedikit dengan berkata kata yang agak puitis, atau yang bermajas majas enggak jelas gitu. yang jelas aku sedang ingin menulis, yah hanya menulis, membiarkan jemari yang tidak lentikku ini menari menari semaunya. :) dan untuk kalian yang membacanya, jazakumulloh, terimakasih, matur nuhun, mator sakalangkong, matur sembah nuwun, atas kesediaanya membaca tulisan amatir ini. :)
welcome to my words.... :D

senja yang menemani soreku,
sebuah tempat lapang di kelilingi pepohonan dan beberapa bangunan tinggi,
saat yang menyenangkan, membahagiakan dan merindukan
di saat senja itu disana bersama beberapa orang yang memberikan banyak jawaban untuk ratusan pertanyaanku, dari ribuan tanya yang ada.
di tempat di mulai semuanya,
tawa yang sebenarnya, airmata yang sejujurnya, hati yang bergejolak, ujian yang sebenarnya, kesetiaan yang selalu menjadi ujian, pertemanan yang membuka berbagai jalan, dan juga menutup beberapa jalan,
kepedulian yang nyata, tanpa embel embel apapun,
karakter yang selalu berbeda satu sama lain,
kisah yang tidak terpaut antara aku, dia, kamu dan kita, sma sekali tak ada. hanya karena satu ruang kosong yang tak di jamah, saat menggungsi karena kehabisan tempat, di satu ruang teratas bangunan indah yang selalu menjadi tempat bagai rumah kedua.
tempatku yang dikelilingi pepohonanpun berbeda dengan mereka, karena kita tak selalu sama , bahkan tidak perna sama. hanya satu stempel yang menjadikannya cerita terindah persaudaraan yang di mulai dari persahabatan.
senja yang membuatku selalu rindu, rindu semua hal tentangnya,
senja yang mulai aku suka, sampai yang pernah aku benci sekalipun,
dan hujan yang kadang menemani, bisa menjadi yang aku suka dan tidak.
kadang pelangi yang jarang terlihat, aku berhasil mengabadikannya di tempat itu, dalam ingatanku, lima kali pelangi indah dari tempatku.
dan gerhana bulan tengah malam yang menjadi indah dilihat dari sana.
sebenarnya tempat itu sederhana. malah biasa biasa saja, hanya karena itu tempat bisa melihat luasnya langit dari tempatku yang di kelilingi tembok besar. aku meperti melihat banyak hal dari sana. bintang bintang, dan kerlip lampu pesawat yang lewat. membuat heboh diri sendiri. :)
benar benar tempat sederhana yang indah.
di saat senja yang jingga, dengan nila, dengan biru, dengan putih, denga beberapa warna yang tak bisa aku jelaskan.

di saat senja, di ujing terang dan awal malam, di sela- sela panggilan yang indah
di awal seruan yang mengharu
di awal panggilan untuk menghadapnya
selalu indah menikmatinya di sana, dengan alunan merdunya membuat banyak burung menari. mengelilingi tempatku berdiri, menari tanpa henti, brbaris baris, menari abstrak, berdansa dengan langit, indah sungguh. jika saja akku bisa mengabadikannya dengan sesuatu yang tampak... tapi tak akan indah. sebelum kalian bersamaku di tempat itu, di senja itu, di suara adzan itu, di beberapa pohon itu, dengan tarian indah para burung yang membiusku. mungkin sederhana, bukan mungkin, tapi memang sederhana. dan di baliknyalah ada kesederhanaan yang luar biasa indah,
dari mata, dari telinga, dari rasa, dari aroma, dari hati.
dan hiduppun tak selamanya melelahkan. tak selamanya menyenangkan. tak selamanya satu warna.
karena hati memiliki jutaan warna,
karena Alloh memberi indra, semua yang indah indah ini. dalam makhluk terbaiknya. manusia.
human. not a human being, cause everyone special. karena Alloh menciptakan kita dengan special.
 
thanks for reading..
NaJWa ZeeD.


Selasa, 12 Januari 2016

Hujan



Aroma yang melabilkan

Tersedu sedan seperempat yang lalu

Tersenyum riang seperempat kemudian

Lalu termenung dengan datar

Mencerna filosofi dalam diam

Tetap saat hujan turun

Mendarat empuk di atas tanah

Basah sudah . . .

Setelahnya . . .

Mengarungi melodi gemericiknya

Mengikat setiap memori di dalamnya

Dari ribuan detik yang telah lewat

Dan berhenti di titik diam senja ini

Masih tetap, bersama hujan Dan di penghujung

Melenggang dengan anggun

Kilasan pelangi yang hadir

Setelah eksotisnya hujan

Merengkuh ulu hati yang tak imbang

aroma hening bercampur indah sendu

Yang melebur bersama Simphoni Hujan

Gelap yang cerah.

Zeed

GRADASI




Bukan hujan
Hanya rintik yang anggun
Bukan petir
Hanya geluduk yang bermelody
Bukan panas
Hanya teduh yang sedikit menyengat
Lalu,,
Masih dengan nyata
Tersenyumnya pasir di setiap rintikan
Masih dengan indah
Tertawanya bunga dengan mentari
Masih dengan gagah
Menarinya ombak yang bergelombang
Berkarang dengan kokoh
Bermekar dengan cantik
Di setiap tawa dan luka yang tercipta
Tentang alunan melody yang bergemuruh
Di setiap ingatan yang tercipta
Tak terabaikan
Bersama gradasi kalian
Yang melebur menjadi satu.

N.ZeeD

SERUAN DAKWAH



Hai Nabi, sesungguhnya kami mengutus untuk menjadi saksi, dan pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan, dan untuk berdakwah ilalloh dengan izinNya dan untuk menjadi cahaya yang menerangi. “ ( Q.S. Al Ahab: 45 – 46)
Dakwah adalah tugas para nabi kedunia. Oleh karena itu Dakwah merupakan suatu profesi yang menjadi sebaik-baiknya pekerjaan karena orang yang sanggup berdakwah bararti manjadi pewaris tugas Nabi. Dan Alloh menurunkan firman Nya dalam surat Fushshilat ayat 33 tentang kebaikan profesi dakwah.
Dakwah juga merupakan sebuah urusan yang memiliki misi tertinggi dalam agama islam, kata dakwah menurut makna etimologi (bahasa) berasal dari kata Ad Du’a yang berarti menyeru semua manusia atas suatu urusan dan memberi dorongan kepada mereka agar berbuat untuk urusan itu.
Sedang menurut makna terminology (istilah) adalah mengumpulkan manusia atas dasar kebaikan (Al khoirot), memberI petunjuk atas dasar kebenaran melalui cara amar makruf nahi mungkar. Sebagai mana firman Alloh yang berarti
Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan ummat yang menyertu kepada kebaikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar. Merekalah orang-orng yang beruntung”. (Q.S. Ali Imron: 104)  
Para Masyayikh di setiap Pesantern memegang teguh kepada urusan ini.  Karena di setiap tingkah laku beliau mencerminkan dakwah yang harus bisa di wariskan kepada murid-murid Beliau. Sekarang pun banyak cara yang bisa di lakukan dalam berdakwah dari mulai menjadi Muballigh di setiap acara, atau Narasumber di seminar semiar, dan Penulis juga tidak luput menjadi ladang dakwah yang bermanfaat untuk Ummat.
Di setiap Pesantren. Pun selalu tidak luput dari pembekalan dakwah untuk santri-santri dalam berbagai bidang untuk berdakwah dan pada inti dari semuanya adalah menyebarkan Agama Alloh, dengan sebaik baiknya jalan, dan ladang itu selalu terbuka lebar di pesantren di setiap ujung dunia. Wallohu a’lam
ZeeD
Sumber; Al Kitab Al Ahdlor. Min Aina Nabda’?
 Ma’had Nurul Haromain
*LATE POST.

Hijab di masa kini



HAI NABI KATAKANLAH KEPADA ISTRI-ISTRI MU, ANAK-ANAK PEREMPUANMU, DAN ISTRI-ISTRI ORANG-ORANG MUKMIN, HENDAKLAH MEREKA MENGULURKAN JILBABNYA KE SELURUH TUBUH MEREKA! YANG DEMIKIAN ITU, SUPAYA MEREKA LEBIH MUDAH UNTUK DI KENAL, KARENA ITU MEREKA TIDAK DI GANGGU. DAN ALLAH MAHA PENGAMPUN LAGI MAHA PENYAYANG. “
                                                                                                                              (Q. S. Alahzab, 33: 59) 

                Salah satu kewajiban bagi seorang Muslim ataupun Muslimah adalah menutup ‘aurot, dan bagian-bagian mana yang wajib di tutup sudah di jelaskan di dalam berbagai macam kitab fiqih yang di karang oleh beberapa imam termasyhur di jagat ini, di dalam kitab yang di kaji anak tingkatan ibtida’ di jelaskan bahwa ‘aurot seorang Muslim (laki-laki) adalah dari pusar sampai lutut, dan ‘aurotnya seorang Muslimah (perempuan) adalah seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan.
            Penutupan ‘aurot bagi seorang muslimah ada 3 macam dan ketiganya tersebut berbeda-beda karena di cetuskan oleh imam dari 3 madzhab yang berbeda pula. Di Indonesia ini sering kali di sebut negara Muslim karena mayoritas penduduknya menyandang Agama Islam entah itu Islam sesungguhnya atau hanya catatan KTP saja. menurut madzhab Maliki penutupan ‘aurot menurut kitab-kitab beliau adalah seluruh anggota tubuh kecuali wajah dan telapak tangan.
            Ada pula menurut imam Syafi'i ‘aurot seorang perempuan di waktu sholat adalah seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tanggan, sedangkan di luar sholat adalah seluruh tubuh kecuali mata. Madzhab Maliki ini juga sering kita jumpai kesetiap Muslimah yang memakai cadar. Seorang penganut madzhab terkadang ada yang terlalu memfanatikkan madzhabnya sendiri-sendiri sampai-sampai jika mereka bertemu dengan sesama Muslim atau Muslimah dengan madzhab yang berbeda mereka akan mencetuskan atau mengecap bahwa orang yang bermadzhab berbeda dengan mereka itu salah atau lebih parahnya sampai mengafirkan sesama saudara Islam.
            Di dalam ajaran madzhab imam Hanafi di jelaskan bahwa ‘aurot seorang wanita adalah seluruh tubuh kecuali wajah dan tempat perhiasan, yang meliputi telinga, leher, pergelangan tangan, pergelangan kaki, jari tangan, dan tempat perhiasan lainnya. Madzhab Hanafi ini lebih sering kita temuai di desa-desa atau, pun di kota-kota besar yang entah mereka mengerti tentang madzhab imam Hanafi ini atau Cuma memang gaya berhijabnya seperti itu.
            Pada tahun kelima hijriyah Alloh menurunkan ayat yang memerintahkan bagi kaum perempuan Muslim untuk memakai hijab, ayat tersebut ada di dalam surat Alahzab di atas. Seruan untuk memakai hijab yang benar juga di jelaskan di surat Annur yang artinya :
            Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami-suami mereka.”
                                                                                                Annur 13.

Dari ayat tersebut di dalam kitab ADABUL-ISLAM FI NIZHAMIL-USRO karangan Abuya Muhammad Alawi Almaliki Alhasani di tulis bahwa memakai hijab yang benar adalah dengan menutupi dadanya dan menjuntaikan kain kerudungnya sehingga menutupi bagian-bagian yang bisa menimbulkan fitnah.
            Berhijab memiliki dampak positif yang besar bagi umat Islam, tentunya untuk kaum perempuan di dalam masyarakat, ibadah atau bahkan di dalam masalah hati. Umar bin Khothab memiliki pendabat bahwa seorang wanita boleh mengenakan pakaian yang usang atau lebih tepatnya kurang syarat dari penjelasan di atas apa bila dalam keadaasn sepi tidak ada seorangpun yang melihat untuk menggambil sesuatau di luar rumah sampai masuk lagi kedalam rumah. 
            Dulu di pertengahan abad VI M tepatnya membahas tentang wanita, di dalam kongres tersebut membahas apakah wanita termasuk manusia atau bukan, dan dalam hasil kongres tersebut di ambil keputusan bahwa seorang wanita adalah manusia tetapi keberadaannya adalah untuk melayani kaum laki-laki. Di negara inggris, pun raja pada masa itu mengeluarkan instruksi bahwa wanita tidak terhitung kedalam catatan warga negara di karenakan meraka tidak di perbolehkan menelaah kitab suci; wanita juga tidak memiliki hak kepemilikan, termasuk harta yang mereka cari dengan keringat mereka sendiri. 
            Setelah sekian penjatuhan harga diri seorang wanita, islam masun satu-satunya agama yang memproklamasikan bahwa perempuan sebagai salah satu dari dua unsur yang menjadikan manusia bisa berkembang biak. Di dalam ajaran kristen ada pula ajaran untuk menghilangkan hak para wanita dalam segala hal sampai-sampai dalam alas tidurpun antara wanita dan laki-laki di bedakan. Kaum laki-laki dalam ajaran kristen tersebut di perbolehkan tidur di atas jerami sedangkan perempuan hanya boleh beralaskan kain baju yang sedang mereka kenakan. 
            Agama islam adalah agama yang memiliki rasa keprimanusiaan yang tinggi kepada setiap hak-hak yang di miliki oleh berbagai kaum. Agama Islam juga selalu menerapan bahwa adab atau tatakrama adalah bagian yang terpenting untuk kita miliki. Sampai pada kitab sulam taufiq di jelaskan bahwa seorang muslim tidak boleh mengatakan kepada muslim lainnya dengan tuduhan atau cappan kafir meskipun dia memang seperti itu.
            Hijab di masa kini lebih sering di gunakan untuk mode-mode trendi yang sering kali keluar dari arahan sebenarnya, namun semua itu tetap kembali kepada diri pribadi masing-masing yang lebih mengerti tentang apa yang mereka kenakan. Meskipun toh mereka bermadzhab Syafi’i tetapi menggunakan cara berkerudungnya imam Hanafi. Muslimah sekarang juga banyak yang mengenakan hijab dengan acaran madzhab Syafi’i dengan menggenakan kerudung panjang sampai hampir menutupi lutut.
            Bagaimanapun cara berkerudung di masa sekarang ini lebih baik adalah segala hal yang masuk ke ajaran yang benar, dan islam juga merupakan agama yang toleransinya tinggi kepada hak-hak asasi manusia yang menyerahkan semuanya kepada diri mereka masing-masing. Islam bukan ajaran keras yang harus mendoktrin kita dengan keharusan-keharusan yang panten tetapi islam memiliki berbagai macam penyelesaian dan keringanan untuk menyelaraskan dengan keadaan yang tepatuntuk memutuskan hukum-hukum selanjutnya.
            Kewajiban berhijab adalah suatu keharusan yang harus di jalankan oleh setiap muslimah entah di manapun mereka singgah, dan jika ada seorang wanita yang selalu mengurungkan berhijab, karena belum menemukan hidayah dan juga karena alasan hati yang belum bersih, semua alasan itu lebih dikarenakan mereka enggan melaksanakan kewajiban tersebut, karena sebagaimanapun kewajiban harus tetap wajib di jalankan apapun resikonya. Wallohu a’lam...

                                                                                                            N.Z
                                                                             Lantany, 13 nopember 2013*
                    *late post.