selamat malam..
udara yang dingin ini menemani sedari kemarin
memang bukan hal yang baru untuk sebuah desa di lereng pegunungan, yah meski suhunya sekarang benar benar lebih dingin lagi. :) .
Ada yang sedang berputar putar di fikiranku. tentang banyak hal sampai aku sendiri.Pun enggak tau apa yang jadi fokus utamanya.
tapi aku ingin menulis, bercerita mungkin, sedikit dengan berkata kata yang agak puitis, atau yang bermajas majas enggak jelas gitu. yang jelas aku sedang ingin menulis, yah hanya menulis, membiarkan jemari yang tidak lentikku ini menari menari semaunya. :) dan untuk kalian yang membacanya, jazakumulloh, terimakasih, matur nuhun, mator sakalangkong, matur sembah nuwun, atas kesediaanya membaca tulisan amatir ini. :)
welcome to my words.... :D
senja yang menemani soreku,
sebuah tempat lapang di kelilingi pepohonan dan beberapa bangunan tinggi,
saat yang menyenangkan, membahagiakan dan merindukan
di saat senja itu disana bersama beberapa orang yang memberikan banyak jawaban untuk ratusan pertanyaanku, dari ribuan tanya yang ada.
di tempat di mulai semuanya,
tawa yang sebenarnya, airmata yang sejujurnya, hati yang bergejolak, ujian yang sebenarnya, kesetiaan yang selalu menjadi ujian, pertemanan yang membuka berbagai jalan, dan juga menutup beberapa jalan,
kepedulian yang nyata, tanpa embel embel apapun,
karakter yang selalu berbeda satu sama lain,
kisah yang tidak terpaut antara aku, dia, kamu dan kita, sma sekali tak ada. hanya karena satu ruang kosong yang tak di jamah, saat menggungsi karena kehabisan tempat, di satu ruang teratas bangunan indah yang selalu menjadi tempat bagai rumah kedua.
tempatku yang dikelilingi pepohonanpun berbeda dengan mereka, karena kita tak selalu sama , bahkan tidak perna sama. hanya satu stempel yang menjadikannya cerita terindah persaudaraan yang di mulai dari persahabatan.
senja yang membuatku selalu rindu, rindu semua hal tentangnya,
senja yang mulai aku suka, sampai yang pernah aku benci sekalipun,
dan hujan yang kadang menemani, bisa menjadi yang aku suka dan tidak.
kadang pelangi yang jarang terlihat, aku berhasil mengabadikannya di tempat itu, dalam ingatanku, lima kali pelangi indah dari tempatku.
dan gerhana bulan tengah malam yang menjadi indah dilihat dari sana.
sebenarnya tempat itu sederhana. malah biasa biasa saja, hanya karena itu tempat bisa melihat luasnya langit dari tempatku yang di kelilingi tembok besar. aku meperti melihat banyak hal dari sana. bintang bintang, dan kerlip lampu pesawat yang lewat. membuat heboh diri sendiri. :)
benar benar tempat sederhana yang indah.
di saat senja yang jingga, dengan nila, dengan biru, dengan putih, denga beberapa warna yang tak bisa aku jelaskan.
di saat senja, di ujing terang dan awal malam, di sela- sela panggilan yang indah
di awal seruan yang mengharu
di awal panggilan untuk menghadapnya
selalu indah menikmatinya di sana, dengan alunan merdunya membuat banyak burung menari. mengelilingi tempatku berdiri, menari tanpa henti, brbaris baris, menari abstrak, berdansa dengan langit, indah sungguh. jika saja akku bisa mengabadikannya dengan sesuatu yang tampak... tapi tak akan indah. sebelum kalian bersamaku di tempat itu, di senja itu, di suara adzan itu, di beberapa pohon itu, dengan tarian indah para burung yang membiusku. mungkin sederhana, bukan mungkin, tapi memang sederhana. dan di baliknyalah ada kesederhanaan yang luar biasa indah,
dari mata, dari telinga, dari rasa, dari aroma, dari hati.
dan hiduppun tak selamanya melelahkan. tak selamanya menyenangkan. tak selamanya satu warna.
karena hati memiliki jutaan warna,
karena Alloh memberi indra, semua yang indah indah ini. dalam makhluk terbaiknya. manusia.
human. not a human being, cause everyone special. karena Alloh menciptakan kita dengan special.
thanks for reading..
NaJWa ZeeD.
Translate
Rabu, 27 Januari 2016
Selasa, 12 Januari 2016
Hujan
Aroma yang
melabilkan
Tersedu sedan
seperempat yang lalu
Tersenyum
riang seperempat kemudian
Lalu termenung
dengan datar
Mencerna
filosofi dalam diam
Tetap saat
hujan turun
Mendarat empuk
di atas tanah
Basah sudah .
. .
Setelahnya . .
.
Mengarungi
melodi gemericiknya
Mengikat
setiap memori di dalamnya
Dari ribuan
detik yang telah lewat
Dan berhenti
di titik diam senja ini
Masih tetap,
bersama hujan Dan di penghujung
Melenggang
dengan anggun
Kilasan
pelangi yang hadir
Setelah
eksotisnya hujan
Merengkuh ulu
hati yang tak imbang
aroma hening
bercampur indah sendu
Yang melebur
bersama Simphoni Hujan
Gelap yang
cerah.
Zeed
GRADASI
Bukan hujan
Hanya rintik yang anggun
Bukan petir
Hanya geluduk yang bermelody
Bukan panas
Hanya teduh yang sedikit menyengat
Lalu,,
Masih dengan nyata
Tersenyumnya pasir di setiap rintikan
Masih dengan indah
Tertawanya bunga dengan mentari
Masih dengan gagah
Menarinya ombak yang bergelombang
Berkarang dengan kokoh
Bermekar dengan cantik
Di setiap tawa dan luka yang tercipta
Tentang alunan melody yang bergemuruh
Di setiap ingatan yang tercipta
Tak terabaikan
Bersama gradasi kalian
Yang melebur menjadi satu.
N.ZeeD
SERUAN DAKWAH
“Hai
Nabi, sesungguhnya kami mengutus untuk menjadi saksi, dan pembawa kabar gembira
dan pemberi peringatan, dan untuk berdakwah ilalloh dengan izinNya dan untuk
menjadi cahaya yang menerangi. “ ( Q.S. Al Ahab: 45 – 46)
Dakwah adalah tugas para
nabi kedunia. Oleh karena itu Dakwah merupakan suatu profesi yang menjadi
sebaik-baiknya pekerjaan karena orang yang sanggup berdakwah bararti manjadi
pewaris tugas Nabi. Dan Alloh menurunkan firman Nya dalam surat Fushshilat ayat
33 tentang kebaikan profesi dakwah.
Dakwah juga merupakan
sebuah urusan yang memiliki misi tertinggi dalam agama islam, kata dakwah
menurut makna etimologi (bahasa)
berasal dari kata Ad Du’a yang berarti
menyeru semua manusia atas suatu urusan dan memberi dorongan kepada mereka agar
berbuat untuk urusan itu.
Sedang menurut makna terminology (istilah) adalah
mengumpulkan manusia atas dasar kebaikan (Al
khoirot), memberI petunjuk atas dasar kebenaran melalui cara amar makruf
nahi mungkar. Sebagai mana firman Alloh yang berarti
“ Dan
hendaklah ada di antara kamu segolongan ummat yang menyertu kepada kebaikan,
menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar. Merekalah
orang-orng yang beruntung”. (Q.S. Ali Imron: 104)
Para Masyayikh di setiap Pesantern
memegang teguh kepada urusan ini. Karena
di setiap tingkah laku beliau mencerminkan dakwah yang harus bisa di wariskan
kepada murid-murid Beliau. Sekarang pun banyak cara yang bisa di lakukan dalam
berdakwah dari mulai menjadi Muballigh di setiap acara, atau Narasumber di
seminar semiar, dan Penulis juga tidak luput menjadi ladang dakwah yang
bermanfaat untuk Ummat.
Di
setiap Pesantren. Pun selalu tidak luput dari pembekalan dakwah untuk santri-santri
dalam berbagai bidang untuk berdakwah dan pada inti dari semuanya adalah
menyebarkan Agama Alloh, dengan sebaik baiknya jalan, dan ladang itu selalu terbuka
lebar di pesantren di setiap ujung dunia. Wallohu
a’lam
ZeeD
Sumber;
Al Kitab Al Ahdlor. Min Aina Nabda’?
Ma’had Nurul Haromain
*LATE POST.
Hijab di masa kini
“HAI NABI KATAKANLAH KEPADA
ISTRI-ISTRI MU, ANAK-ANAK PEREMPUANMU, DAN ISTRI-ISTRI ORANG-ORANG MUKMIN,
HENDAKLAH MEREKA MENGULURKAN JILBABNYA KE SELURUH TUBUH MEREKA! YANG DEMIKIAN
ITU, SUPAYA MEREKA LEBIH MUDAH UNTUK DI KENAL, KARENA ITU MEREKA TIDAK DI
GANGGU. DAN ALLAH MAHA PENGAMPUN LAGI MAHA PENYAYANG. “
(Q.
S. Alahzab, 33: 59)
Salah satu kewajiban bagi seorang Muslim
ataupun Muslimah adalah menutup ‘aurot, dan bagian-bagian mana yang
wajib di tutup sudah di jelaskan di dalam berbagai macam kitab fiqih yang di
karang oleh beberapa imam termasyhur di jagat ini, di dalam kitab yang di kaji
anak tingkatan ibtida’ di jelaskan bahwa ‘aurot seorang Muslim
(laki-laki) adalah dari pusar sampai lutut, dan ‘aurotnya seorang
Muslimah (perempuan) adalah seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan.
Penutupan ‘aurot bagi seorang
muslimah ada 3 macam dan ketiganya tersebut berbeda-beda karena di cetuskan
oleh imam dari 3 madzhab yang berbeda pula. Di Indonesia ini sering kali di
sebut negara Muslim karena mayoritas penduduknya menyandang Agama Islam entah
itu Islam sesungguhnya atau hanya catatan KTP saja. menurut madzhab Maliki
penutupan ‘aurot menurut kitab-kitab beliau adalah seluruh anggota tubuh
kecuali wajah dan telapak tangan.
Ada pula menurut imam Syafi'i ‘aurot
seorang perempuan di waktu sholat adalah seluruh tubuh kecuali wajah dan
telapak tanggan, sedangkan di luar sholat adalah seluruh tubuh kecuali mata.
Madzhab Maliki ini juga sering kita jumpai kesetiap Muslimah yang memakai
cadar. Seorang penganut madzhab terkadang ada yang terlalu memfanatikkan
madzhabnya sendiri-sendiri sampai-sampai jika mereka bertemu dengan sesama
Muslim atau Muslimah dengan madzhab yang berbeda mereka akan mencetuskan atau
mengecap bahwa orang yang bermadzhab berbeda dengan mereka itu salah atau lebih
parahnya sampai mengafirkan sesama saudara Islam.
Di dalam ajaran madzhab imam Hanafi
di jelaskan bahwa ‘aurot seorang wanita adalah seluruh tubuh kecuali
wajah dan tempat perhiasan, yang meliputi telinga, leher, pergelangan tangan,
pergelangan kaki, jari tangan, dan tempat perhiasan lainnya. Madzhab Hanafi ini
lebih sering kita temuai di desa-desa atau, pun di kota-kota besar yang entah
mereka mengerti tentang madzhab imam Hanafi ini atau Cuma memang gaya
berhijabnya seperti itu.
Pada tahun kelima hijriyah Alloh
menurunkan ayat yang memerintahkan bagi kaum perempuan Muslim untuk memakai
hijab, ayat tersebut ada di dalam surat Alahzab di atas. Seruan untuk
memakai hijab yang benar juga di jelaskan di surat Annur yang artinya :
“Dan hendaklah mereka menutupkan
kain kerudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali
kepada suami-suami mereka.”
Annur 13.
Dari
ayat tersebut di dalam kitab ADABUL-ISLAM FI NIZHAMIL-USRO karangan
Abuya Muhammad Alawi Almaliki Alhasani di tulis bahwa memakai hijab yang benar
adalah dengan menutupi dadanya dan menjuntaikan kain kerudungnya sehingga
menutupi bagian-bagian yang bisa menimbulkan fitnah.
Berhijab memiliki dampak positif
yang besar bagi umat Islam, tentunya untuk kaum perempuan di dalam masyarakat,
ibadah atau bahkan di dalam masalah hati. Umar bin Khothab memiliki pendabat
bahwa seorang wanita boleh mengenakan pakaian yang usang atau lebih tepatnya
kurang syarat dari penjelasan di atas apa bila dalam keadaasn sepi tidak ada
seorangpun yang melihat untuk menggambil sesuatau di luar rumah sampai masuk
lagi kedalam rumah.
Dulu di pertengahan abad VI M tepatnya membahas tentang wanita, di dalam kongres
tersebut membahas apakah wanita termasuk manusia atau bukan, dan dalam
hasil kongres tersebut di ambil keputusan bahwa seorang wanita adalah manusia
tetapi keberadaannya adalah untuk melayani kaum laki-laki. Di negara inggris,
pun raja pada masa itu mengeluarkan instruksi bahwa wanita tidak terhitung kedalam
catatan warga negara di karenakan meraka tidak di perbolehkan menelaah kitab
suci; wanita juga tidak memiliki hak kepemilikan, termasuk harta yang mereka
cari dengan keringat mereka sendiri.
Setelah sekian penjatuhan harga diri
seorang wanita, islam masun satu-satunya agama yang memproklamasikan bahwa
perempuan sebagai salah satu dari dua unsur yang menjadikan manusia bisa
berkembang biak. Di dalam ajaran kristen ada pula ajaran untuk menghilangkan
hak para wanita dalam segala hal sampai-sampai dalam alas tidurpun antara
wanita dan laki-laki di bedakan. Kaum laki-laki dalam ajaran kristen tersebut
di perbolehkan tidur di atas jerami sedangkan perempuan hanya boleh beralaskan
kain baju yang sedang mereka kenakan.
Agama islam adalah agama yang
memiliki rasa keprimanusiaan yang tinggi kepada setiap hak-hak yang di miliki
oleh berbagai kaum. Agama Islam juga selalu menerapan bahwa adab atau tatakrama
adalah bagian yang terpenting untuk kita miliki. Sampai pada kitab sulam
taufiq di jelaskan bahwa seorang muslim tidak boleh mengatakan kepada
muslim lainnya dengan tuduhan atau cappan kafir meskipun dia memang seperti
itu.
Hijab di masa kini lebih sering di
gunakan untuk mode-mode trendi yang sering kali keluar dari arahan sebenarnya,
namun semua itu tetap kembali kepada diri pribadi masing-masing yang lebih
mengerti tentang apa yang mereka kenakan. Meskipun toh mereka bermadzhab
Syafi’i tetapi menggunakan cara berkerudungnya imam Hanafi. Muslimah sekarang
juga banyak yang mengenakan hijab dengan acaran madzhab Syafi’i dengan
menggenakan kerudung panjang sampai hampir menutupi lutut.
Bagaimanapun cara berkerudung di
masa sekarang ini lebih baik adalah segala hal yang masuk ke ajaran yang benar,
dan islam juga merupakan agama yang toleransinya tinggi kepada hak-hak asasi
manusia yang menyerahkan semuanya kepada diri mereka masing-masing. Islam bukan
ajaran keras yang harus mendoktrin kita dengan keharusan-keharusan yang panten
tetapi islam memiliki berbagai macam penyelesaian dan keringanan untuk
menyelaraskan dengan keadaan yang tepatuntuk memutuskan hukum-hukum
selanjutnya.
Kewajiban berhijab adalah suatu
keharusan yang harus di jalankan oleh setiap muslimah entah di manapun mereka
singgah, dan jika ada seorang wanita yang selalu mengurungkan berhijab, karena
belum menemukan hidayah dan juga karena alasan hati yang belum bersih, semua
alasan itu lebih dikarenakan mereka enggan melaksanakan kewajiban tersebut,
karena sebagaimanapun kewajiban harus tetap wajib di jalankan apapun resikonya.
Wallohu a’lam...
N.Z
Lantany,
13 nopember 2013*
*late post.
Langganan:
Postingan (Atom)